Yang Tersisa Dari Tour De Menoreh

Bukit Menoreh memang tak ada habisnya untuk dijelajahi. Jalan sempit membelah hutan yang penuh tikungan berliku – liku, serta tanjakan dan turunan, juga kadang – kadang jurang yang menganga adalah hal yang biasa ditemui di wilayah pegunungan. Walaupun begitu, banyak pemandangan indah yang dapat disaksikan di sepanjang perjalanan. Berikut ini foto – fotonya:

 Image

Pemandangan di Bukit Menoreh, di sepanjang jalan selepas Goa Kiskendha. Penulis kurang tahu nama wilayahnya.

 Image

Sejauh mata memandang, sejauh kamera mengabadikan. Masih di sekitar jalan selepas Goa Kiskendha.

 Image

Jalan yang menjadi lokasi pemotretan. Walaupun masih pagi, tampak sepi dan lengang.

 Image

Suasana jalan di persimpangan Madigondo, Sidoharjo, Samigaluh. Ambil kiri untuk ke Puncak Suroloyo, dan ambil lurus untuk menuju ke Kalibawang atau Muntilan. Jalan kecil yang di dekat pos ronda adalah jalan ke perkampungan warga.

 Image

Jalan menuju Puncak Suroloyo, antara dusun Nyemani dan dusun Wonogiri, desa Sidoharjo, kecamatan Samigaluh. Pas memotret, sempat dikira mau memulai lagi proyek jalan yang tertunda lama.

 

 Image

Jalan menuju ke Puncak Suroloyo, di sekitar dusun Nyemani, dusun Wonogiri, dan dusun Madigondo.

 Image

Jalan menuju ke Puncak Suroloyo, masih di sekitar dusun Madigondo. Tikungan, tanjakan dan pemandangannya luar biasa.

 Image

Salah satu sudut tikungan di jalan menuju Puncak Suroloyo yang sedikit mirip dengan lintasan reli.

 Image

Persimpangan jalan yang sudah masuk wilayah kecamatan Kalibawang. Kalau kita dari Puncak Suroloyo, ambil arah lurus jika ingin menuju ke Jogja, Muntilan, dan Magelang, arah kiri kalau mau ke Dlingseng, dan belok kanan jika kita akan ke Sendang Sono.

 

 Image

Pemandangan dari atas bukit di wilayah Kalibawang, diambil saat dalam perjalanan dari Kalibawang kembali ke Jogja.

 Image

Salah satu tikungan di jalan alternatif Kalibawang menuju Jogja dan Magelang, yang lagi – lagi mirip dengan lintasan reli.

Image 

Masih di lokasi yang sama, jalan alternatif Kalibawang, dengan sudut tikungan yang berbeda.

Inilah yang tersisa dari Tour de Menoreh yang penulis lakukan beberapa waktu yang lalu. Kondisi jalan yang menantang, dipadu pemandangan alam yang indah, serta penduduk setempat yang ramah, membuat siapa saja yang pernah berkunjung ke sana menjadi ingin berkunjung lagi dan lagi. Sampai jumpa di touring berikutnya.

Tour De Menoreh

Yogyakarta memang istimewa. Salah satu hal yang membuat Yogya istimewa adalah objek wisata yang ada di sekitarnya. Perjalanan kali ini adalah mengeksplorasi objek wisata di wilayah Kulon Progo dan sekitarnya.

Sebelumnya maaf, jika detail perjalanan tidak penulis sampaikan di catatan kali ini, karena rute perjalanan yang relatif jauh dari pusat kota Yogyakarta, informasi yang minim, serta waktu bepergian yang kurang pas dan terkesan terlalu singkat. Penulis mulai dari sini:

  1. a.    Puncak Suroloyo.

Image

Objek wisata ini terletak di Kulon Progo, tepatnya di dusun Keceme, desa Gerbosari, kecamatan Samigaluh. Jika cuaca cerah, pengunjung dapat melihat gunung Merapi dan Merbabu di arah timur laut dan gunung Sumbing serta gunung Sindoro di arah barat laut.

Image

Salah satu pemandangan yang dapat disaksikan di Puncak Suroloyo. Tampak gunung Merbabu dan Merapi dari kejauhan, di sela – sela awan putih.

Image

Gunung Sumbing, dilihat dari Puncak Suroloyo.

  1. b.   Goa Kiskendha

Objek wisata ini masih terletak di Kulon Progo, tapi penulis tidak ingat nama desa dan kecamatannya. Sesuai namanya, ini adalah objek wisata yang berupa goa. Selain sebagai objek wisata, tempat ini pun juga dipakai sebagai tempat perkemahan.

Image

Pintu masuk Goa Kiskendha yang masih dikunci rapat. Masih sepi karena masih pagi sekali (dan penulis ke sana pas bukan hari libur).

Image

Relief yang menceritakan legenda Goa Kiskendha. Ceritanya bagaimana, penulis kurang tahu.

Untuk informasi tentang Goa Kiskendha ini, penulis belum begitu mengerti secara detail, karena penulis ke sana pada saat bukan musim liburan sekolah dan waktunya masih sangat pagi (niatnya mau memotret matahari terbit di bukit Menoreh).

  1. c.    Bendungan Ancol

Bendungan ini terletak di dusun Ancol, kecamatan Kalibawang. Menurut sejarah, Bendungan Ancol ini dibangun di masa pendudukan Jepang atas prakarsa Sri Sultan Hamengkubuwono IX, agar warga Yogyakarta tidak diperas tenaganya oleh Jepang sebagai romusha (kalau salah, mohon koreksinya ya, pembaca sekalian). Sampai sekarang, Bendungan Ancol masih berfungsi untuk mengairi sawah yang ada di sekitarnya, dan bisa menjadi objek wisata alternatif untuk melepas penat.

Image

Salah satu sudut Bendungan Ancol, Kalibawang.

Image

Aliran Bendungan Ancol yang selalu memberi kehidupan bagi sawah – sawah di sekitarnya hingga saat ini.

Image

Watersplash di Bendungan Ancol.

Image

Selokan yang menjadi salah satu bagian dari Bendungan Ancol (mungkin ini bagian dari aliran Selokan Mataram, mohon koreksinya kalau salah).

Demikian tadi beberapa tempat yang menarik, yang bisa menjadi objek wisata alternatif jika berkunjung ke Yogyakarta, khususnya ke wilayah Kulon Progo. Banyak sekali kekurangan yang ada dalam tulisan ini, karena waktu berkunjung yang relatif singkat, sehingga informasi tentang objek wisata yang diperoleh juga sangat minim. Jika ada kesalahan, mohon koreksinya dari pembaca sekalian, ya…

 

Selamat Pagi, Dunia

Indahnya wilayah – wilayah sekitar Jogja di kala pagi sungguh sangat disayangkan kalau dilewatkan begitu saja. Bagi orang lain mungkin suasana pagi terasa biasa – biasa saja, namun sebenarnya pagi yang cerah tidak dapat dilewatkan begitu saja, apalagi bila kita berada di wilayah pedesaan atau pegunungan. Berikut ini gambar – gambar suasana pagi di sekitar Jogja.

 

 Image

Mentari menyapa dunia dengan kehangatan sinarnya.

Diambil di sekitar Goa Kiskendha, Kulon Progo, 29 Mei 2012, pukul 6:10 WIB.

 

 Image

Menyambut pagi bersama, meraih cita – cita di cakrawala.

Diambil di sekitar Goa Kiskendha, Kulon Progo, 29 Mei 2012, pukul 6:20 WIB.

 

 Image

Pagi yang cerah, senyum di bibir merah.

Menuruni bukit dan lembah, menuju ke sekolah.

Diambil di sekitar Samigaluh, Kulon Progo, 8 Mei 2012, pukul 6:45 WIB.

 

 Image

Lembayung sutra di ufuk timur mulai menyapa dunia.

Diambil di Jembatan Srandakan, 30 Mei 2012, pukul 6:10 WIB.

 

 Image

Mentari mengucapkan selamat pagi kepada dunia.

Diambil di Jembatan Srandakan, 30 Mei 2012, pukul 6:15 WIB.

                                                 

 Image

Bergerak mengejar matahari.

Orang – orang yang lewat di sekitar Jembatan Srandakan.

Diambil tanggal 30 Mei 2012, pukul 6:30 WIB.

 

 Image

Bercengkerama menikmati indahnya pagi, sambil melepas lelah setelah bersepeda.

Diambil di sekitar Brosot, Kulon Progo, 30 Mei 2012, pukul 6:35 WIB.

 

 Image

Penjual ayam yang lewat, kelihatannya baru pulang dari pasar.

Diambil di sekitar Brosot, Kulon Progo, 30 Mei 2012, pukul 6:40 WIB.

 

Itulah tadi gambaran pagi hari di sekitar wilayah Jogja. Mentari nan hangat menyapa dunia yang disambut dengan sangat antusias oleh warga di sekitar Jogja, sebagai sahabat selama mengarungi hidup di dunia. Bila ada yang kurang berkenan mohon koreksinya dari pembaca sekalian, ya…

Sisi Lain Jogja di Kala Senja

Sudut – sudut wilayah Jogja memang tak ada habisnya untuk dijelajahi. Keindahan alamnya terlihat sangat menarik dan sayang untuk dilewatkan, apalagi di kala senja, saat matahari mulai kembali ke peraduannya. Berikut ini foto sudut – sudut wilayah Jogja di kala senja.

 Image

Foto di sekitar wilayah Minggir, Sleman.

Diambil tanggal 28 Mei 2012, pukul 17:05 WIB.

Jalan agak sepi dan lengang, tidak seramai biasanya. Hanya ada beberapa ornag yang lewat, kebanyakan penduduk sekitar yang baru selesai bekerja di sawah dan beberapa orang yang baru saja pulang kerja dari Jogja yang hendak pulang ke Minggir, Samigaluh, Dekso, Kalibawang, dan sekitarnya.

 Image

 

Foto di sekitar Jembatan Kreo, Kulon Progo.

Diambil tanggal 28 Mei 2012, pukul 17:18 WIB.

Sepi dan lengang, ya maklumlah, orang sangat jarang yang lewat sekitar sini. Biasanya banyak truk pengangkut pasir yang menambang pasir di sungai Progo ini, tapi kemarin hanya satu truk saja.

 Image

 

Foto di perempatan Kenteng, Nanggulan, Kulon Progo.

Diambil tanggal 28 Mei 2012, pukul 17:27 WIB.

Sudah mulai lengang dan agak sepi dari keramaian. Maklum, cuaca agak mendung, sehingga orang – orang pulang lebih cepat dari biasanya agar tidak kehujanan.

 Image

 

Sudut lain perempatan Dekso, Kulon Progo.

Diambil tanggal 28 Mei 2012, pukul 18:00 WIB.

Lagi – lagi sepi, kondisi basah karena baru saja turun hujan. Walaupun hujan, tidak mengurangi indahnya suasana senja di kawasan yang menjadi jalan alternatif menuju ke Muntilan dan Magelang tersebut.

 Image

 

Dari Mata Sang Garuda, perempatan Dekso, Kulon Progo.

Diambil tanggal 28 Mei 2012, pukul 18:20 WIB.

Sang Garuda tetap menunjukkan keperkasaannya walau hujan membasahi tubuhnya.

 Image

 

Bukit Menoreh dari perempatan Dekso, Kulon Progo.

Diambil tanggal 28 Mei 2012, pukul 18:10 WIB.

Nampak gagah dari kejauhan, apalagi dipadu hujan rintik – rintik yang membasahi jalanan, serta semburat langit senja bercampur mendung.

 

Image 

Jembatan Srandakan di kala senja.

Diambil tanggal 29 Mei 2012, pukul 17:15 WIB.

Melihat indahnya Srandakan di kala senja, dengan air sungai yang mengalir tenang, serta semburat langit jingga nan indah di ufuk barat.

 

 Image

 

 

Sang mentari memasuki peraduannya di ufuk barat.

Bersiap – siap mengucapkan selamat malam kepada dunia.

Diambil di Jembatan Srandakan, 29 Mei 2012, pukul 18:19 WIB.

 

 Image

Sunset di Srandakan.

Diambil tanggal 29 Mei 2012, pukul 18:15 WIB.

Keindahanya tak dapat terlukiskan dengan kata – kata. Sungguh, ini adalah anugrah terindah dari yang Maha Kuasa.

 

Sebenarnya masih banyak foto – foto lain wilayah Jogja di kala senja. Tapi sementara cukup itu dulu ya…