Jogja di Musim Kemarau

Musim kemarau di bulan September hingga awal Oktober terasa begitu menyengat. Matahari seperti berada tepat di atas kepala. Walau di musim kemarau, Jogja tidak kehilangan keindahannya, seperti di wilayah Jogja selatan ini:

Image

Sungai Progo, dari atas Jembatan Srandakan, tanggal 4 Oktober 2012. Dasar sungai yang berlumpur dan berpasir bisa terlihat dengan jelas di beberapa tempat, seperti “pulau.”

Di perbatasan Kulon Progo dan Bantul ini, air bukan menjadi masalah di musim kemarau. Para petani masih dapat menanam tanaman apapun, bahkan menanam padi. Tapi, di musim kemarau seperti sekarang, para petani harus benar – benar memperhatikan tanamannya agar jangan sampai layu dan merana.

Image

Petani di jalan menuju pantai Trisik yang sedang bekerja di sawahnya. Kemarau yang panas tidak menyurutkan semangat bapak ini untuk terus bekerja. foto tanggal 4 Oktober 2012.

Image

Saluran air yang memberi penghidupan bagi petani di sekitar wilayah Galur, Kulon Progo. Foto tanggal 4 Oktober 2012.

Musim kemarau tahun ini yang sangat panas, membuat semua orang ingin segera menyelesaikan apa yang mereka kerjakan agar dapat segera beristirahat di rumah, menyimpan tenaga untuk menjalani hari esok yang lebih baik. Seperti teman – teman yang baru saja pulang dari sekolah ini.

Image

Mengayuh sepeda bersama – sama pulang ke rumah. Ingin segera bertemu dengan ayah, bunda, dan adik – adik tercinta, serta melepas lelah di rumah.

Begitulah suasana Jogja bagian selatan di musim kemarau. Para warga masih tampak menjalankan aktivitas sehari – hari dengan penuh semangat, tanpa keluhan sedikitpun. Bagi pembaca sekalian, ditunggu kritik dan saran, serta caci makinya, ya… 🙂

Tinggalkan komentar